Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

China Gelar Setengah Maraton Manusia dan Robot

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:14 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-30T08:14:16Z
China Gelar Setengah Maraton Manusia dan Robot

Pertemuan Manusia dan Robot dalam Setengah Maraton Unik

China kembali menggebrak dunia dengan terobosan baru yang menarik perhatian di bidang olahraga dan teknologi. Pada bulan April mendatang, negara ini akan menggelar sebuah ajang setengah maraton yang sangat unik, yang mempertemukan manusia dan robot humanoid dalam satu lintasan. Event ini akan berlangsung di Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing (E-Town) dengan diikuti oleh 12.000 peserta, baik manusia maupun robot berkaki dua dari lebih dari 20 perusahaan.

Ajang ini bukan sekadar perlombaan biasa, melainkan juga sebuah cara untuk memamerkan kemajuan teknologi robotika China di panggung global. Dengan lebih dari seratus peserta robot, acara ini semakin mengukuhkan China sebagai pusat inovasi di bidang kecerdasan buatan. Teknologi robotika China kini makin canggih, mampu menunjukkan kemajuan yang luar biasa di kancah dunia.

Robot Humanoid yang Berkompetisi

Pejabat E-Town menegaskan bahwa robot yang berkompetisi harus memenuhi syarat-syarat khusus. Robot yang diikutsertakan dalam kompetisi harus memiliki penampilan humanoid dan mampu bergerak dengan dua kaki, tanpa bantuan roda. "Robot yang berkompetisi harus memiliki bentuk humanoid dengan struktur mekanis yang memungkinkan mereka berjalan atau berlari secara bipedal," ujar pejabat setempat.

Acara ini bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga tentang menguji batas-batas kemampuan robot dalam melakukan aktivitas fisik. Hal ini menjadikan maraton ini sebagai platform penting bagi perkembangan robot humanoid di masa depan.

Robot Tiangong: Calon Juara dengan Kecepatan Tinggi

Salah satu robot yang menarik perhatian adalah Tiangong, yang dinamai sesuai dengan stasiun luar angkasa China. Robot ini sebelumnya pernah diuji dalam setengah maraton Yizhuang di Beijing, meskipun saat itu hanya mampu menempuh jarak 100 meter. Meskipun demikian, Tiangong tetap dianugerahi medali, menandakan prestasi luar biasa meski ada keterbatasan.

Kini, setelah melalui serangkaian peningkatan performa, Tiangong diperkirakan mampu berlari dengan kecepatan hingga 10,2 mil per jam (sekitar 16,4 km/jam). Ini menunjukkan betapa pesatnya kemajuan dalam pengembangan robot humanoid yang bisa diandalkan dalam kompetisi fisik. Robot ini kini menjadi salah satu kandidat yang diprediksi akan menarik perhatian publik dalam perlombaan tersebut.

Strategi Besar China dalam Pengembangan Robotika

Maraton ini juga bagian dari strategi besar China untuk memperkenalkan dan menunjukkan kemajuan teknologi di bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika humanoid. Beijing E-Town telah berkembang pesat menjadi pusat teknologi robot yang menaungi lebih dari 140 perusahaan yang bergerak di bidang ini, dengan total produksi robotika yang mencapai hampir 10 miliar yuan (sekitar Rp21,7 triliun). Pusat teknologi di Beijing kini semakin mengukuhkan posisinya di peta global sebagai tempat penelitian dan pengembangan AI yang mutakhir.

Ajang Robotik Lebih Besar di Beijing

Setelah setengah maraton ini, Beijing tidak berhenti di situ. Pada bulan Agustus mendatang, mereka akan kembali menjadi tuan rumah untuk ajang olahraga robot yang lebih besar. Selain lomba lari, akan ada juga kompetisi sepak bola robot dan berbagai pertandingan keterampilan robot lainnya. Hal ini menjadi bagian dari upaya China untuk terus mendorong inovasi dalam bidang teknologi dan memperkenalkan kepada dunia betapa luar biasanya potensi yang dimiliki oleh robot humanoid.

Menurut pejabat E-Town, "Ke depan, Beijing E-Town akan terus fokus pada pengembangan kecerdasan buatan yang mutakhir, serta industrialisasi produk humanoid kelas atas. Kami juga berkomitmen untuk membina ekosistem inovasi yang akan mendukung perkembangan teknologi di masa depan."

×
Berita Terbaru Update