Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Perkembangan AI di China: Inovasi dan Tantangan

Senin, 27 Januari 2025 | 22:45 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-27T15:45:00Z
Perkembangan AI di China

Pesaing ChatGPT dari Perusahaan China

Perusahaan-perusahaan teknologi di China seperti DeepSeek dan ByteDance kini menciptakan model kecerdasan buatan (AI) yang mampu menyaingi ChatGPT milik OpenAI. Tidak hanya terbatas pada chatbot, pengembangan teknologi AI ini juga mencakup aplikasi dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga layanan pelanggan.

Keberhasilan Platform AI Generatif di China

Baidu, melalui platform generatif AI mereka, Wenku, melaporkan pencapaian luar biasa dengan 40 juta pengguna berbayar hingga akhir 2024. Pendapatan platform ini meningkat hingga 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu fitur unggulan Wenku adalah kemampuan untuk membuat presentasi berbasis laporan keuangan, sebuah fitur yang baru dirilis pekan lalu.

Menurut Ben Yan, seorang analis dari Gartner, adopsi AI generatif di kalangan perusahaan China meningkat menjadi lebih dari 10%, naik dari 8% hanya dalam enam bulan terakhir. Hal ini menunjukkan percepatan yang signifikan dibandingkan tren sebelumnya, di mana peningkatan serupa memakan waktu lebih dari setahun.

Teknologi Agen AI untuk Otomatisasi

Teknologi "agen AI" di China kini semakin berkembang. Teknologi ini memungkinkan otomatisasi tugas-tugas kompleks, seperti pencarian informasi hingga melakukan reservasi. Sebagai contoh, OpenAI telah memperkenalkan fitur "Operator" untuk reservasi restoran secara otomatis, sementara Tencent berencana mengintegrasikan agen AI ke dalam aplikasi WeChat.

Perusahaan teknologi lainnya, seperti Honor, Xiaomi, dan Vivo, mengoptimalkan penggunaan AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Teknologi mereka dirancang agar dapat bekerja secara efisien tanpa perlu terkoneksi ke layanan cloud, menjadikannya lebih sesuai untuk kebutuhan domestik.

Inovasi AI untuk Pasar Global

Alibaba meluncurkan Accio, mesin pencari berbasis AI untuk pengadaan produk. Teknologi ini telah digunakan oleh lebih dari 500.000 bisnis kecil di seluruh dunia. Dengan Accio, waktu penelitian produk yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu dapat dipangkas menjadi hanya satu hari. Menurut Mike McClary, CEO amazing.com, "Accio adalah pengubah permainan bagi bisnis e-commerce," di mana penjualan tahunannya telah melampaui $1 juta atau setara Rp15,1 miliar.

Tantangan Regulasi dan Keamanan

Meski inovasi AI di China terus berkembang, tantangan regulasi tetap menjadi hambatan. Sebagai contoh, model chatbot Ernie dari Baidu baru diizinkan untuk diluncurkan ke publik pada Agustus 2023, hampir setahun setelah ChatGPT mendominasi pasar global. Namun, untuk penggunaan dalam skala perusahaan, aturan di China cenderung lebih fleksibel, mempermudah adopsi teknologi AI di berbagai sektor.

Perusahaan multinasional cenderung lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi ini karena kekhawatiran mengenai hak cipta dan regulasi hukum. Sebaliknya, merek lokal di China lebih cepat dalam mengadopsi teknologi baru, meski dengan risiko yang lebih besar.

×
Berita Terbaru Update