Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Cara Menentukan Order Block Valid di Chart Forex

Senin, 28 Juli 2025 | 07:00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-28T00:00:00Z
Cara Menentukan Order Block Valid di Chart Forex

Dalam trading forex, memahami konsep order block menjadi salah satu kunci sukses dalam membaca pergerakan harga. Order block adalah area penting yang menunjukkan jejak institusi besar melakukan pembelian atau penjualan besar-besaran. Namun, tidak semua order block bisa dianggap valid. Artikel ini membahas berbagai cara dan pendekatan untuk menentukan validitas sebuah order block secara objektif dan akurat.

Pengertian Dasar Order Block

Order block adalah area terakhir sebelum harga bergerak signifikan, yang sering dikaitkan dengan aktivitas institusi besar. Biasanya, area ini terbentuk saat harga menciptakan pola konsolidasi sebelum terjadinya breakout yang kuat. Order block dianggap sebagai representasi dari area distribusi atau akumulasi oleh pelaku pasar besar yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan harga.

Dalam chart forex, order block bisa diidentifikasi dengan melihat candle terakhir sebelum impuls besar terjadi. Biasanya, ini berupa candle bullish sebelum penurunan tajam (untuk order block bearish), atau candle bearish sebelum lonjakan harga (untuk order block bullish). Memahami pengertian dasar ini sangat penting sebelum melangkah lebih jauh dalam validasi.

Kenali Struktur Market Terlebih Dahulu

Sebelum menentukan validitas order block, penting untuk memahami struktur pasar yang sedang berlangsung. Apakah harga sedang membentuk tren naik, tren turun, atau dalam kondisi sideways? Struktur market akan membantu menentukan konteks dari order block yang muncul, apakah sebagai area reaksi atau hanya noise belaka dalam chart.

Trader yang memahami struktur market akan lebih mudah membedakan antara order block yang potensial dengan yang hanya jebakan pasar. Misalnya, order block pada struktur higher high dan higher low memiliki probabilitas lebih tinggi untuk valid, karena mendukung arah tren utama.

Perhatikan Imbalan Risiko dan Reaksi Harga

Sebuah order block dianggap valid jika setelah terbentuk, harga memberikan reaksi yang signifikan terhadap area tersebut. Reaksi ini bisa berupa pantulan tajam atau penolakan harga saat menyentuh area tersebut kembali. Semakin kuat reaksi harga, semakin besar kemungkinan order block tersebut valid.

Namun, penting juga memperhatikan rasio risiko dan imbal hasil. Jika order block berada terlalu jauh dari harga sekarang atau memberikan potensi reward yang kecil dibanding risiko, maka validitasnya bisa dipertanyakan. Order block yang ideal adalah yang memberikan reaksi cepat dengan potensi pergerakan harga yang besar.

Volume yang Mengiringi Breakout

Volume dapat menjadi indikator tambahan dalam mengonfirmasi validitas order block. Saat terjadi breakout dari order block, perhatikan apakah ada peningkatan volume yang signifikan. Volume besar menunjukkan partisipasi institusi besar dan memperkuat kemungkinan order block tersebut valid.

Sebaliknya, jika breakout terjadi dengan volume rendah, ada kemungkinan itu hanya pergerakan semu atau false breakout. Oleh karena itu, menggabungkan analisis volume dengan pembentukan order block bisa meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading.

Adanya Break of Structure (BoS)

Break of Structure (BoS) adalah sinyal penting yang menandakan perubahan arah tren atau kelanjutan tren yang kuat. Jika sebuah order block diikuti dengan BoS, maka kemungkinan besar order block tersebut valid. BoS memberikan konfirmasi bahwa pasar menghormati area tersebut sebagai support atau resistance baru.

Dalam praktiknya, trader akan mencari candle impulsif yang memecah struktur harga sebelumnya, seperti lower low atau higher high. Ketika BoS terjadi tepat setelah order block, maka peluang harga untuk kembali menguji area tersebut sangat tinggi sebelum melanjutkan arah tren yang baru.

Kejelasan Candle dalam Order Block

Kejelasan bentuk candle di dalam order block juga sangat menentukan validitasnya. Order block yang terbentuk dari candle besar dan jelas menunjukkan adanya tekanan beli atau jual yang kuat. Hindari order block yang terbentuk dari candle kecil dan ragu-ragu karena menunjukkan ketidakpastian pasar.

Selain itu, keberadaan wick yang panjang bisa menjadi tanda adanya likuiditas yang tersapu sebelum terjadi pergerakan utama. Order block yang terbentuk dengan candle body dominan dan sedikit noise biasanya memberikan hasil yang lebih akurat dan mudah diidentifikasi ulang oleh trader.

Likuiditas Sebagai Pemicunya

Sebelum terbentuknya order block, biasanya ada area likuiditas yang tersapu. Area ini bisa berupa high/low sebelumnya, equal highs/lows, atau area stop loss yang umum. Ketika harga menyapu area tersebut lalu langsung membalik arah secara impulsif, itu pertanda adanya order block yang valid.

Trader profesional seringkali memanfaatkan fenomena ini dengan mencari "liquidity grab" sebelum entry. Dengan demikian, mereka masuk ke pasar bersamaan dengan institusi besar yang juga sedang memanfaatkan area tersebut untuk mengeksekusi posisi dalam jumlah besar.

Timeframe yang Digunakan

Order block yang valid biasanya ditemukan pada timeframe tinggi seperti H4, Daily, atau bahkan Weekly. Timeframe rendah seperti M15 atau M5 cenderung memiliki terlalu banyak noise yang bisa menimbulkan sinyal palsu. Oleh karena itu, pemilihan timeframe menjadi aspek penting dalam validasi order block.

Meski demikian, setelah menemukan order block di timeframe tinggi, trader bisa turun ke timeframe kecil untuk mencari konfirmasi entry yang lebih presisi. Pendekatan ini disebut top-down analysis dan sangat populer digunakan untuk memperbesar rasio reward dibanding risiko dalam trading harian.

Kesesuaian dengan Trend Utama

Order block yang mengikuti arah tren utama lebih berpotensi valid dibanding yang melawan arah tren. Dalam tren naik, trader fokus mencari order block bullish sebagai tempat re-entry. Sebaliknya, pada tren turun, order block bearish menjadi prioritas utama untuk mencari posisi sell.

Melawan tren utama sering kali berisiko tinggi, kecuali ada sinyal pembalikan yang sangat kuat. Oleh karena itu, validasi order block sebaiknya juga mempertimbangkan apakah posisinya selaras dengan pergerakan tren jangka panjang agar probabilitas keberhasilannya lebih besar.

Pengujian Ulang (Retest) yang Tepat

Retest terhadap order block adalah salah satu cara untuk mengukur validitasnya. Jika harga kembali ke area order block setelah breakout dan memberikan reaksi berupa penolakan harga, maka order block tersebut cenderung valid. Retest ini menjadi konfirmasi tambahan bahwa area tersebut diakui pasar sebagai area penting.

Namun, retest yang terlalu dalam atau melewati batas order block bisa menjadi sinyal bahwa area tersebut tidak cukup kuat. Idealnya, retest menyentuh bagian atas/bawah order block dan langsung memberikan respon. Semakin akurat reaksi pada saat retest, semakin kuat validitas area tersebut.

×
Berita Terbaru Update