Jakarta, 14 Agustus 2025 — PT MSM Tiga Matra Satria, yang dikenal dengan brand MSM Parking, resmi mengumumkan langkah strategisnya untuk menggelontorkan investasi signifikan pada proyek Electronic Parking (E-Parkir) di berbagai kota strategis di Indonesia. Melalui proyek ini, perusahaan menargetkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 20% per tahun selama masa kontrak 10 tahun.
Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan bagian dari komitmen MSM Parking untuk mempercepat transformasi digital dalam sektor perparkiran Indonesia, sejalan dengan agenda pembangunan kota pintar (smart city) yang dicanangkan pemerintah pusat dan daerah.
Transformasi Digital di Sektor Parkir
CEO MSM Parking, Yopi, menyampaikan bahwa proyek E-Parkir akan mengintegrasikan berbagai teknologi mutakhir untuk menghadirkan layanan parkir yang lebih efisien, transparan, dan ramah pengguna. Sistem yang akan diterapkan meliputi:- Pembayaran digital berbasis QRIS untuk memudahkan transaksi tanpa uang tunai.
- Automatic Number Plate Recognition (ANPR) untuk membaca plat nomor secara otomatis dan mengurangi risiko kehilangan tiket.
- Barrier Gate cerdas yang terhubung ke cloud server untuk kontrol dan pemantauan jarak jauh.
- Dashboard monitoring real-time bagi pemerintah daerah untuk memastikan transparansi pendapatan retribusi.
Model Bisnis dan Potensi Keuntungan
Pendiri MSM Parking, Yoel Liem Yusnarto, menjelaskan bahwa perhitungan IRR 20% didasarkan pada kajian bisnis menyeluruh yang memperhitungkan volume kendaraan, tarif parkir resmi, biaya operasional, dan proyeksi pertumbuhan lalu lintas perkotaan.
Model bisnis yang digunakan akan memadukan:
- On-street parking: seluruh pendapatan masuk ke kas daerah sebagai retribusi. MSM Parking mendapat kompensasi sesuai kontrak pengelolaan.
- Off-street parking: skema Net Profit Sharing antara MSM Parking dan pemilik lahan, dengan transparansi penuh melalui sistem digital.
Berdasarkan simulasi internal, investasi awal untuk satu titik parkir E-Parkir lengkap dengan perangkat dan sistem diperkirakan balik modal (payback period) dalam 4–5 tahun, dengan sisa masa kontrak menjadi masa keuntungan bersih.
“Ini peluang investasi yang jarang ada di sektor publik, apalagi dengan risiko yang relatif terkendali karena sistem sudah terbukti di lapangan,” tambah Yoel.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Proyek ini tidak berdiri sendiri. MSM Parking telah menyiapkan skema kemitraan strategis dengan Dinas Perhubungan, BUMD, dan pemangku kepentingan lokal. Sinergi ini diharapkan mampu:- Meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) secara signifikan.
- Mengurangi kemacetan melalui manajemen parkir berbasis data.
- Menekan praktik parkir liar yang merugikan masyarakat dan pemerintah.
Tahap Pelaksanaan dan Ekspansi Nasional
Tahap pertama pelaksanaan akan dimulai pada Kuartal IV 2025, menargetkan 50 titik parkir di tiga kota besar. MSM Parking menargetkan ekspansi hingga 200 titik parkir dalam tiga tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi parkir digital di berbagai daerah.
Selain itu, MSM Parking akan mengintegrasikan layanan valet parking premium melalui brand DRAVO (Drive Valet Organization) untuk area komersial dan kawasan wisata yang memerlukan pelayanan parkir eksklusif.
Manfaat Bagi Investor dan Daerah
Dengan proyeksi IRR 20%, proyek E-Parkir MSM Parking menawarkan dua manfaat utama:- Bagi Investor: Potensi pengembalian modal yang cepat dengan tingkat keuntungan yang tinggi, disertai risiko yang lebih rendah berkat dukungan regulasi dan kontrak jangka panjang.
- Bagi Daerah: Peningkatan PAD, perbaikan tata kelola parkir, dan penurunan kemacetan akibat parkir sembarangan.