Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tips Aman Bersihkan Kotoran Tikus Agar Terhindar dari Penyakit Berbahaya

Sabtu, 06 Desember 2025 | 14:36 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-06T07:39:08Z
Pelajari cara yang aman membersihkan kotoran tikus supaya terhindar dari risiko penyakit berbahaya. Gunakan langkah yang benar dan percayakan pada Pestigo. 

Tips Aman Bersihkan Kotoran Tikus Agar Terhindar dari Penyakit Berbahaya

Kotoran tikus bukan hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga bisa menjadi sumber berbagai penyakit berbahaya. Banyak orang tidak menyadari bahwa cara membersihkan area yang terpapar kotoran hewan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika salah langkah, bakteri dan virus bisa menyebar ke udara dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti leptospirosis dan hantavirus. Karena itu, penting memahami langkah yang benar dan aman sebelum melakukan pembersihan.

Tikus biasanya meninggalkan jejak di dapur, gudang, ruang penyimpanan, hingga celah-celah tersembunyi di rumah maupun tempat usaha. Ketika menemukan kotoran tikus, hal pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan tidak langsung menyapu. Artikel ini membahas panduan lengkap yang dapat membantu agar proses pembersihan lebih aman, efektif, dan sesuai standar kesehatan.

Bahaya Kotoran Tikus yang Sering Diremehkan

Banyak orang menganggap kotoran tikus hanya masalah kebersihan. Padahal, risiko kesehatannya jauh lebih besar. Kotoran dan urin tikus bisa mengandung bakteri Leptospira, virus hantavirus, hingga salmonella. Ketika kotoran mengering, partikel halusnya dapat beterbangan dan tanpa disadari terhirup. Kondisi ini dapat memicu infeksi pernapasan atau gangguan kesehatan lain yang sangat berbahaya. Karena itulah, metode pembersihan harus dilakukan dengan benar dan terkontrol.

Gunakan Alat Pelindung Diri Sebelum Membersihkan

Sebelum mendekati area yang terkontaminasi kotoran tikus, langkah paling penting adalah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Sarung tangan karet, masker medis atau masker N95, sepatu tertutup, dan kacamata pelindung sangat dianjurkan. APD membantu mencegah kontak langsung dengan bakteri serta menghindari paparan partikel mikro yang mungkin beterbangan. Setelah proses pembersihan selesai, APD wajib dicuci dengan baik atau dibuang jika bersifat sekali pakai.

Hindari Menyapu atau Menyedot Kotoran Tikus Secara Langsung

Salah satu kesalahan paling umum adalah langsung menyapu atau menggunakan vacuum cleaner. Cara ini dapat membuat partikel kotoran tikus pecah dan menyebar ke udara. Partikel kecil ini sangat mudah terhirup, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit. Cara yang benar adalah membasahi kotoran terlebih dahulu menggunakan cairan disinfektan atau campuran pemutih dan air (1:10). Setelah disemprot, biarkan selama 5–10 menit agar virus dan bakteri mati sepenuhnya.

Bersihkan Menggunakan Kain atau Tisu Lembap

Setelah kotoran dibasahi, gunakan kain lembap atau tisu basah untuk mengangkatnya secara perlahan. Hindari menggosok terlalu keras agar partikel tidak menyebar. Kain atau tisu yang sudah dipakai harus segera dibuang ke kantong plastik tertutup. Setelah itu, bersihkan area yang sama menggunakan disinfektan untuk memastikan tidak ada sisa kuman yang tertinggal di permukaan.

Cuci Semua Peralatan dan Tangan dengan Benar

Setelah proses pembersihan selesai, peralatan seperti ember, kain pel, dan sarung tangan harus dicuci menggunakan sabun atau air panas agar steril. Tangan juga wajib dicuci menggunakan sabun antiseptik selama minimal 20 detik di bawah air mengalir. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut sebelum tangan benar-benar bersih. Langkah ini sangat penting agar risiko penyebaran bakteri dapat ditekan semaksimal mungkin.

Periksa dan Bersihkan Area Sekitar untuk Menghindari Residual Kontaminasi

Biasanya tikus tidak hanya meninggalkan kotoran tikus, tetapi juga jejak lain seperti noda urin, bekas gigitan, atau jalur yang sering dilalui. Pastikan area sekitar diperiksa secara menyeluruh. Jika ditemukan noda mencurigakan, bersihkan dengan metode yang sama. Langkah ini membantu memastikan bahwa tidak ada sumber kontaminasi yang tersisa dan mencegah tikus kembali bersarang di tempat yang sama.

Pastikan Sampah dan Sisa Makanan Dikelola dengan Benar

Sumber makanan yang terbuka sering kali menjadi magnet bagi tikus. Karena itu, pastikan sampah dibuang setiap hari dan ditempatkan dalam wadah tertutup rapat. Sisa makanan seperti buah busuk, remah makanan, atau sampah organik harus segera dikelola dengan baik. Untuk tempat usaha seperti restoran, dapur kafe, atau gudang makanan, pengelolaan sampah yang buruk bisa mempercepat datangnya tikus.

Lakukan Pencegahan Secara Berkala agar Tikus Tidak Kembali

Menghilangkan kotoran tikus hanyalah solusi sementara jika tidak diikuti dengan langkah pencegahan. Periksa seluruh rumah atau tempat usaha secara rutin. Tutup celah di dinding, perbaiki ventilasi yang terbuka, dan hindari menumpuk barang tidak terpakai yang bisa menjadi tempat persembunyian. Area dapur, gudang, atap, dan kolong meja adalah beberapa lokasi yang paling rawan. Membersihkan secara berkala dapat mengurangi kemungkinan tikus berkembang biak.

Kondisi Serius? Percayakan Penanganannya kepada Pestigo

Percayakan Penanganan Kotoran Tikus kepada Pestigo

Jika setelah pembersihan masih muncul kotoran tikus baru, kemungkinan besar populasi tikus di tempat tersebut sudah berkembang. Dalam kondisi seperti ini, mengambil tindakan sendiri bisa berbahaya dan kurang efektif. Layanan profesional seperti Pestigo dapat menjadi solusi terbaik. Dengan tim ahli berpengalaman, Pestigo mampu menangani infestasi tikus secara aman menggunakan metode modern dan bahan ramah lingkungan. Tidak hanya membersihkan area terinfeksi, tetapi juga membantu mencegah tikus datang kembali.

Pestigo memberikan layanan pengendalian hama yang menyeluruh, cocok untuk rumah, kantor, restoran, hingga gudang penyimpanan. Kunjungi website Pestigo untuk mendapatkan solusi paling aman dan tepat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas tikus.

Menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah utama untuk mencegah paparan kotoran tikus dan penyakit berbahaya. Dengan mengikuti panduan di atas, risiko terhadap kesehatan dapat ditekan sekaligus memastikan area tempat tinggal maupun tempat usaha tetap nyaman dan higienis.

×
Berita Terbaru Update