Pergerakan harga Bitcoin kembali menjadi sorotan para pelaku pasar. Setelah beberapa pekan berada dalam zona konsolidasi, kini BTC berhasil menembus batas atas yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para analis dan investor kripto. Lonjakan ini mengisyaratkan adanya potensi fase ekspansi yang lebih kuat dalam waktu dekat. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Bitcoin Tembus Batas Atas, Apakah Ini Awal Fase Baru?
Harga Bitcoin (BTC) kini diperdagangkan di atas level US$117.500, menandai keluarnya aset digital ini dari zona konsolidasi. Level ini sebelumnya merupakan batas atas atau “range high” dalam struktur harga BTC. Berdasarkan pantauan grafik dari analis kripto Daan Crypto Trades, pergerakan ini berpotensi memulai fase bullish berikutnya yang lebih signifikan.
Zona penting yang ditandai Daan terdiri dari tiga level: range low di sekitar US$89.400, mid range di US$101.670, dan range high di US$109.770. Dengan berhasil menembus level atas ini, BTC menunjukkan kekuatan teknikal yang bisa memicu momentum beli lebih besar.
Breakout Kuat Harus Dikonfirmasi oleh Penutupan Mingguan
Menurut Daan, breakout yang terjadi baru dapat dikonfirmasi sebagai sinyal kuat apabila candle mingguan ditutup di atas zona range high. Jika penutupan mingguan tetap berada di atas US$109.770, ini menandakan bahwa pasar memiliki cukup kekuatan untuk mempertahankan momentum bullish. Hal ini sejalan dengan prinsip teknikal bahwa breakout harus divalidasi oleh volume dan penutupan timeframe besar.
Sebaliknya, apabila harga kembali turun ke dalam area konsolidasi sebelumnya, maka sinyal bahaya mulai muncul. “Jika BTC kembali di bawah range high, apalagi menembusnya ke bawah, itu bisa jadi indikasi berbalik arah,” ujar Daan.
Volume Perdagangan Mendukung Arah Kenaikan
Volume transaksi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peningkatan volume adalah salah satu indikator penting dalam analisis teknikal untuk memastikan bahwa pergerakan harga memiliki kekuatan yang cukup. Ketika breakout terjadi dengan dukungan volume tinggi, biasanya reli yang terjadi akan lebih berkelanjutan.
Kondisi ini membuat banyak trader optimistis bahwa harga Bitcoin tengah memasuki fase reli jangka menengah. Kenaikan volume bukan hanya menandakan antusiasme, tetapi juga mencerminkan partisipasi yang lebih luas dari investor institusional dan ritel.
Analis Wedson: BTC Mendekati Zona Resisten Krusial
Joao Wedson, seorang analis yang menggunakan model Bitcoin Power Law bersama Alphapractal, menyatakan bahwa saat ini BTC berada tepat di bawah level resisten penting antara US$118.900 hingga US$120.000. Zona ini ia sebut sebagai “Alpha Price”, yakni wilayah penting yang akan membuka ruang reli lebih tinggi jika berhasil ditembus secara meyakinkan.
Wedson menekankan bahwa level US$119.300 menjadi kunci untuk kelanjutan tren naik. Jika Bitcoin mampu bertahan di atas titik ini, maka target kenaikan lanjutan akan semakin realistis. Model logaritmik seperti yang digunakan oleh Wedson sering digunakan untuk analisis jangka panjang dan telah terbukti cukup akurat dalam membaca siklus Bitcoin.
Pasar Butuh Konsolidasi Sebelum Lanjut Naik
Walau tren saat ini mengarah naik, Wedson memperingatkan bahwa pasar mungkin perlu waktu untuk melakukan konsolidasi sebelum menembus zona resisten secara solid. Konsolidasi merupakan fase sehat dalam sebuah tren naik karena memungkinkan pasar untuk “bernapas” dan mengumpulkan kekuatan beli baru.
Dalam banyak kasus, reli yang terlalu cepat tanpa jeda justru berpotensi memicu koreksi tajam. Oleh karena itu, kemungkinan adanya retracement singkat atau likuidasi posisi long tidak bisa diabaikan. Fase ini seringkali menjadi area akumulasi bagi investor jangka panjang sebelum pergerakan naik yang lebih kuat terjadi.
Zona US$120.000 Jadi Penentu Fase Selanjutnya
Bagi para pengamat harga Bitcoin, zona US$120.000 kini menjadi batas psikologis dan teknikal yang sangat menentukan arah pasar. Jika BTC berhasil menembus dan bertahan di atas level ini, maka potensi kenaikan ke zona yang lebih tinggi terbuka lebar. Kekuatan pembeli yang dominan akan memperkuat posisi bull market dalam waktu dekat.
Namun sebaliknya, jika Bitcoin terus gagal menembus zona ini, maka tekanan jual bisa muncul kembali. Banyak investor jangka pendek akan mulai merealisasikan profit, yang bisa memicu koreksi sementara. Zona ini menjadi semacam “gerbang” menuju target yang lebih ambisius seperti yang diprediksi para analis teknikal.
Target Ambisius: BTC Bisa Sentuh US$146.000?
Wedson menyebutkan bahwa apabila BTC berhasil melewati zona US$120.000 dengan volume dan kekuatan konsisten, maka target berikutnya berada di kisaran US$143.000 hingga US$146.000. Prediksi ini tidak sembarangan, karena berdasarkan perhitungan model power law dan logaritmik jangka panjang yang ia kembangkan.
Target ini dianggap sebagai puncak potensial untuk siklus pasar kali ini. Banyak pengikut setia Wedson menganggap level tersebut sebagai fase euforia, di mana harga bisa mencapai valuasi maksimal sebelum siklus korektif dimulai. Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin sering mengalami puncak harga spektakuler sebelum fase bearish berikutnya.
Kesimpulan: Waspadai Volatilitas Meski Tren Naik
Meski arah pasar saat ini condong ke tren naik, investor tetap disarankan untuk memperhatikan risiko volatilitas. Breakout besar sering diikuti oleh fase-fase konsolidasi atau bahkan pullback singkat yang bisa mengganggu strategi jangka pendek. Kedisiplinan dan manajemen risiko menjadi kunci dalam menghadapi kondisi seperti ini.
Bitcoin masih memiliki banyak tantangan untuk bisa mempertahankan momentum kenaikannya. Namun dengan dukungan volume, penutupan mingguan yang kuat, serta penembusan zona resisten kunci, potensi reli jangka menengah hingga panjang tetap terbuka.