Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Robot Polisi Cerdas di Monas: Inovasi Lokal Siap Saingi Dubai dan Tiongkok?

Minggu, 06 Juli 2025 | 15:30 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-06T08:30:16Z
Robot Polisi

Penampilan Perdana Robot Polisi di Parade HUT Bhayangkara

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di kawasan Monas, Jakarta, menjadi sorotan setelah Polri memperkenalkan sepuluh robot humanoid. Robot-robot ini tampil mengenakan atribut lengkap seperti rompi dan baret polisi, serta melakukan formasi baris-berbaris mengikuti komando. Bahkan, salah satu robot memberikan hormat kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, menandai kehadiran teknologi futuristik yang mulai diterapkan dalam institusi keamanan di Indonesia.

Penampilan ini bukan sekadar hiburan atau cosplay, melainkan bagian dari demonstrasi ambisi besar Polri menuju era digital dan robotik. Robot-robot tersebut disebut sebagai awal transformasi Polri dalam memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi automasi. Pertanyaannya kini, mampukah robot polisi lokal ini bersaing dengan teknologi serupa dari negara-negara seperti Dubai, Tiongkok, atau Thailand?

Robot Polisi Buatan Anak Bangsa: Karya PT Sari Teknologi

Robot humanoid yang tampil di Monas merupakan hasil pengembangan PT Sari Teknologi, perusahaan robotika lokal asal Jakarta. Diberi nama “Robot Polisi Cerdas”, robot ini memiliki kemampuan seperti navigasi mandiri, pengenalan wajah, serta respon suara terbatas. Meski masih dalam tahap awal, proyek ini dianggap langkah maju menuju pelayanan keamanan berbasis digital yang lebih modern.

Inovasi ini menjadi bagian dari Rencana Strategis Polri 2025–2045 yang menekankan transformasi teknologi dalam layanan publik. Dengan harga sekitar Rp 260 juta per unit, robot ini terbilang terjangkau dibandingkan dengan robot humanoid internasional. Namun demikian, masih banyak pengembangan yang dibutuhkan agar teknologi ini benar-benar siap operasional.

Dubai Police Robot: Teknologi Tinggi dengan Integrasi Big Data

Sejak 2017, Kepolisian Dubai telah mengoperasikan Robocop versi mereka di berbagai pusat layanan publik. Robot ini mampu mengenali hingga 1.000 wajah per detik, berbicara dalam enam bahasa, dan terintegrasi langsung ke sistem big data internal. Hal ini menjadikan Dubai sebagai salah satu pelopor pemanfaatan robot dalam keamanan publik secara nyata dan efisien.

Bekerja sama dengan PAL Robotics dari Spanyol, robot ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir termasuk lengan bionik dan modul perilaku. Harganya pun mencapai USD 200.000–230.000 per unit. Dengan kemampuan ini, Dubai menampilkan wajah modern penegakan hukum yang tidak hanya canggih tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat urban masa kini. Sumber: CNN

Robot Polisi Tiongkok: Kombinasi Efisiensi dan Kekuatan

Tiongkok dikenal sebagai negara dengan pengawasan teknologi tinggi, dan kehadiran robot polisi menjadi bagian dari strategi nasional mereka. Salah satu unit paling terkenal adalah AnBot, robot yang dikembangkan oleh National Defense University. Robot ini mampu melakukan patroli mandiri, mengenali wajah buron, dan bahkan memberikan peringatan elektrostatis kepada tersangka yang agresif.

Dengan spesifikasi seperti kamera 360 derajat, radar LiDAR, dan daya baterai hingga 8 jam, AnBot menjadi representasi kuat dari kombinasi efisiensi dan kekuatan teknologi. Harganya sekitar USD 45.000, jauh lebih murah dari Robocop Dubai, namun tetap efektif dalam mendukung keamanan publik skala besar. Sumber: BBC

Thailand dan ROBODEE: Robot Polisi Ramah untuk Pelayanan Publik

Berbeda dari Dubai dan Tiongkok yang fokus pada penegakan hukum, Thailand memilih pendekatan pelayanan masyarakat. Robot ROBODEE diluncurkan tahun 2022 dan digunakan di kantor-kantor polisi besar seperti Bangkok. ROBODEE membantu masyarakat mengisi laporan, mengenali ekspresi wajah untuk deteksi emosi awal, serta dapat berbicara dalam bahasa Thailand dan Inggris.

Dengan biaya pengadaan sekitar USD 20.000, ROBODEE lebih diarahkan sebagai pelayan digital ketimbang penjaga keamanan. Thailand menunjukkan bahwa robot juga bisa berperan dalam mempercepat dan mempermudah pelayanan masyarakat tanpa mengesampingkan kehangatan interaksi manusia.

Evaluasi Teknologi Robot Polisi Lokal: Masih Jauh dari Sempurna

Robot Polisi Cerdas buatan Indonesia masih berada di tahap prototipe. Teknologi seperti radar LiDAR, pemrosesan bahasa alami (NLP), hingga kendali berbasis edge AI computing belum sepenuhnya diterapkan. Meski bisa baris-berbaris dan merespons perintah suara, belum ada kecerdasan tingkat lanjut yang membuat robot ini benar-benar otonom dalam tugasnya.

Kendati demikian, kehadiran robot ini tetap menjadi titik awal penting. Polri setidaknya sudah memulai langkah kecil menuju integrasi robotika dalam pelayanan keamanan. Untuk bersaing di kancah internasional, investasi dalam riset dan pengembangan harus lebih ditingkatkan, termasuk kolaborasi dengan institusi pendidikan dan sektor swasta dalam negeri.

Makna Strategis dari Demonstrasi Robot di Monas

Demonstrasi robot humanoid dalam parade Hari Bhayangkara bukan hanya soal tampil beda, tetapi juga simbolisasi dari niat Polri menuju modernisasi. Ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya hadir dalam bentuk aplikasi dan dashboard internal, tetapi juga bisa tampil langsung dalam bentuk fisik yang berinteraksi dengan masyarakat.

Polri tampaknya tengah mencari identitas dalam dunia robotik: tidak semewah Dubai, tidak semenakutkan Tiongkok, dan belum seramah Thailand. Namun keberanian untuk menampilkan robot ciptaan anak bangsa di acara nasional menunjukkan bahwa Indonesia tidak ingin tertinggal dalam peta teknologi kepolisian dunia.

Harapan untuk Masa Depan Robotik Polri

Keberadaan robot polisi lokal dalam parade HUT Bhayangkara ke-79 bisa menjadi tonggak awal menuju kemandirian teknologi keamanan di Indonesia. Meski masih banyak kekurangan, proyek ini bisa menjadi pemicu bagi generasi muda untuk ikut terlibat dalam pengembangan robotika nasional demi keamanan dan pelayanan publik yang lebih canggih.

Dirgahayu Bhayangkara ke-79. Semoga ke depan, Polri terus melangkah maju, baik dalam hal kesiapan teknologi, transformasi digital, maupun penguatan kualitas sumber daya manusianya. Baik dengan tangan manusia atau dengan algoritma buatan, yang terpenting adalah semangat untuk melindungi dan melayani tetap menyala.

×
Berita Terbaru Update